Sang isteri mendatangi seorang guru bijak yang dianggap bisa menyelesaikan hal itu. Wanita muda tadi minta agar sang guru bijak membuatkan suaminya ramuan agar bisa normal lagi. Menyayanginya lagi dan tidak berkata kata kasar.
Sang guru bijak dengan sabar mendengar kisah si isteri, Kemudian dia masuk kamar dan membuat sebotol ramuan.
Lalu Sang guru keluar lagi dan mengatakan bahwa ada bahan yg kurang utk obat suaminya,
Yaitu tiga helai kumis harimau. Ada dua syarat utk kumis tersebut :
1. Harus dicabut oleh wanita itu sendiri.
2. Harus berasal dari harimau liar yang hidup,
Tidak boleh dari harimau yang sudah mati atau harimau peliharaan
Mendengar syarat tersebut, si wanita mengeluh :
"Bagaimana mungkin saya bisa mendapatkan kumis harimau itu guru ? Bukankan saya akan dibunuh dan dimakan oleh harimau itu ?".
Sang guru mengatakan bahwa demi masa depan keluarganya, dia harus mau berjuang mendapatkan kumis itu.
Kemudian sang guru mengatakan bahwa di gua dekat hutan selatan desa ada harimau liar yg tinggal disana.
Kebuasannya sangat terkenal sehingga tidak ada yang berani mendekati gua tersebut.
Besoknya,
Si wanita mendekati gua dengan membawa seember daging segar.
Dia meletakkan ember tadi di depan gua kemudian lari menjauh dan bersembunyi di balik batu jauh dari gua tersebut.
Membaui ada daging segar, harimau keluar dari gua dan memakannya.
Dia juga merasakan ada manusia yg bersembunyi di balik batu jauh dari gua.
Karena sudah kenyang makan daging tadi, dia tidak berminat untuk menyerang manusia itu.
Esoknya si wanita itu membawa lagi se ember daging dan melakukan hal yg sama, meletakkan daging kemudian berlari menjauh dan bersembunyi di balik batu.
Kejadian yang sama berulang setiap hari sampai beberapa lama,
Setelah berlalu sebulan, si wanita berani menampakkan dirinya.
Selesai makan, si harimau hanya melihatnya dan masuk ke gua tanpa mengganggu.
Dua minggu kemudian, si wanita mulai mendekat dan si harimau hanya melihat saja,
Dia mulai bisa menghubungkan si wanita dengan daging segar yang setiap hari dia makan.
Semakin hari si wanita semakin berani mendekat,
Sampai akhirnya berani memegang harimau.
Dua bulan berlalu,
Harimau tadi mulai jinak kepada wanita itu,
Bahkan sudah berani meletakkan kepalanya di pangkuan si wanita.
Begitulah selama satu bulan terakhir hubungan ke duanya semakin dekat.
Dan setelah bulan ke tiga berlalu,
Dengan hati hati si wanita berkata :
"Kakak harimau, aku butuh kumismu ya untuk obat suamiku. Aku minta ya ? ".
Kemudian dia mencabut satu helai kumis.
Harimau itu menggeram perlahan tetapi tidak marah dan meneruskan tidur dengan kepala di pangkuan wanita itu.
Begitulah esoknya dia mencabut lagi satu kumis dan esoknya satu kumis lagi.
Dengan gembira wanita itu pergi ke rumah sang guru menyerahkan 3 helai kumis harimau dan menceriterakan bagaimana proses pendekatannya pada si harimau itu sampai bisa mencabut 3 kumis harimau tanpa terbunuh.
Sang guru tersenyum kemudian berkata :
"Kamu sudah tidak membutuhkan lagi ramuan itu. Pulanglah, kalau harimau liar saja berhasil kamu cabut kumisnya tanpa membunuhmu. Apalagi cuma suami yang menjadi liar karena perang. Kamu pasti tahu apa yang harus kamu lakukan"
Apa moral cerita diatas ?
Wanita tadi datang ke guru untuk minta tolong agar sang guru bisa mengubah suaminya dengan obatnya.
Ternyata yang dilakukan sang guru adalah "mengubah si wanita itu sendiri".
Dengan perubahan pada diri wanita itu, maka bisa dipastikan si suami nantinya juga akan berubah.
Saya sering menerima permintaan bagaimana kiat supaya bisa mengubah pasangannya.
Agar mau begini atau mau begitu.
Artikel ini merupakan jawaban dari permintaan-permintaan itu.
Ubahlah diri anda, maka pasangan anda juga akan berubah.
Salam sukses penuh cinta,
Dr. Sigit Setyawadi, Sp.OG